Bedah Materi Modul Teori Belajar dan Prinsip Pembelajaran |
Modul Teori Belajar dan Prinsip Pembelajaran terdiri atas dua
kompetensi, yaitu: (1) Menjelaskan Teori Belajar dan (2) Menjelaskan
Prinsip Belajar. Kegiatan pada sesi 1 ini merupakan kegiatan
pembelajaran dalam rangka mencapai kompetensi guru SD terkait Teori
Belajar dan Prinsip Pembelajaran. Aktivitas kegiatan pada sesi ini
berupa membaca bahan belajar, mengerjakan kuis, menjawab pertanyaan,
melakukan diskusi di forum, mengerjakan dan mengunggah tugas
1. Teori Belajar dalam Aliran Behaviorisme
Paham behaviorisme berkonsentrasi pada studi tentang tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. Teori belajar behaviorisme menjelaskan bahwa pikiran merupakan kotak hitam yang tidak dapat diamati. Oleh karenanya, teori ini mengabaikan proses berpikir yang terjadi dalam pikiran.
Paham behaviorisme berkonsentrasi pada studi tentang tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. Teori belajar behaviorisme menjelaskan bahwa pikiran merupakan kotak hitam yang tidak dapat diamati. Oleh karenanya, teori ini mengabaikan proses berpikir yang terjadi dalam pikiran.
2. Teori Belajar dalam Aliran Kognitivisme
Kognitivisme didasarkan pada proses berpikir dibalik tingkah laku yang terjadi. Perubahan tingkah laku diobservasi dan digunakan sebagai indikator untuk mengetahui apa yang terjadi dibalik pikiran siswa. Menurut pandangan kognitivisme, belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati. Asumsi dasar teori ini adalah setiap orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya. Pengalaman dan pengetahuan ini tertata dalam bentuk struktur kognitif.
Kognitivisme didasarkan pada proses berpikir dibalik tingkah laku yang terjadi. Perubahan tingkah laku diobservasi dan digunakan sebagai indikator untuk mengetahui apa yang terjadi dibalik pikiran siswa. Menurut pandangan kognitivisme, belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati. Asumsi dasar teori ini adalah setiap orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya. Pengalaman dan pengetahuan ini tertata dalam bentuk struktur kognitif.
3. Teori Belajar dalam Aliran Konstruktivisme
Konstruktivisme didasarkan pada pernyataan bahwa kita semua membangun pengetahuan kita sendiri dari lingkungan untuk memperoleh pengalaman dan skema. Konstruktivisme berfokus pada penyiapan siswa pada penyelesaian masalah. Menurut teori ini bahwa dalam proses pembelajaran, siswa yang harus mendapatkan penekanan. Merekalah yang harus aktif mengembangkan pengetahuan mereka, bukan pengajar atau orang lain. Mereka yang harus bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya.
Konstruktivisme didasarkan pada pernyataan bahwa kita semua membangun pengetahuan kita sendiri dari lingkungan untuk memperoleh pengalaman dan skema. Konstruktivisme berfokus pada penyiapan siswa pada penyelesaian masalah. Menurut teori ini bahwa dalam proses pembelajaran, siswa yang harus mendapatkan penekanan. Merekalah yang harus aktif mengembangkan pengetahuan mereka, bukan pengajar atau orang lain. Mereka yang harus bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya.
4. Teori Belajar dalam Aliran Humanisme
Humanisme memandang bahwa belajar adalah usaha untuk memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar pada aliran humanism ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensipotensi yang ada dalam diri mereka. Kaum humanis menerapkan pendidikan dan pembelajaran berdasarkan pada kebutuhan dan minat siswa. Karena kebutuhan dan minat adalah faktor yang mendorong atau memotivasi kita.
Humanisme memandang bahwa belajar adalah usaha untuk memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar pada aliran humanism ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensipotensi yang ada dalam diri mereka. Kaum humanis menerapkan pendidikan dan pembelajaran berdasarkan pada kebutuhan dan minat siswa. Karena kebutuhan dan minat adalah faktor yang mendorong atau memotivasi kita.